Jalan-Jalan

Inna Dharma Deli Hotel Medan: Menikmati Nuansa Klasik dan Modern dalam Satu Malam

gambar inna dharma deli hotel medan

Inna Dharma Deli Hotel. Sebenarnya ga ada niat untuk bermalam di sini. Tapi, tiba-tiba waktu mengemas baju Bapak WA: “Kita nginap di hotel aja yok!” Yuhuu, tanpa ba-bi-bu, tanpa syarat dan alasan lain saya langsung meng-oke-kan. Hey, senangnya dalam hati… Hahaha. Sebelum berangkat, sembari istirahat sejenak karena baru pulang kerja, Bapak cari hotel lewat Traveloka sekalian. Dikarenakan Bapak minta saya yang pilih. Siip. Maka, saya pun memilih. Pilihan jatuh kepada Inna Dharma Deli. Alasannya, tidak begitu jauh dari tempat yang sebenarnya ingin kami kunjungi. Bapak sempat menawarkan Hotel Danau Toba, tapi bayangan Hotel Dharma Deli sudah menari-nari di depan mata. Setiap lewat pusat kota cuma bisa mandangin saja, sesekali boleh dong ngerasain. Ya kan.

Sejarah Inna Dharma Deli Hotel

gambar lobi inna dharma deli hotel medan
Lobi hotel

Akhirnya keinginan terpendam sejak lama segera terpenuhi. Hmmm, preet! Bagaimana tidak, Inna Dharma Deli Hotel Medan sudah ada sejak zaman Kolonial. Dibangun pada tahun 1898 oleh pengusaha Belanda bernama Aeint Herman de Boer. Dan hotel ini pun bernama serupa, Hotel de Boer. Tahun 1957 pemerintah Indonesia mengambil alih Hotel de Boer dalam rangka nasionalisasi perusahaan milik Belanda dan berganti nama menjadi Hotel Dharma Bakti. Di area hotel dibangun Wisma Deli, berfungsi sebagai mes yang memiliki restoran dan bar. Saat masih menjadi Hotel de Boer, hotel ini pernah menerima tamu kehormatan, yaitu Raja Leopard II dari Belgia. Seiring waktu pembangunan hotel terus berkembang hingga menjadi Grand Inna Dharma Deli, penggabungan dari Hotel Dharma Bakti (eks Hotel de Boer) dan Wisma Deli, dan kini bergabung dalam Badan Usaha Milik Negara.

Salah Satu Heritage Kota Medan

gambar suasana malam pusat kota medan dari inna dharma deli hotel medan
Suasana malam pusat kota Medan dari lantai 2 hotel

Pukul 9 malam lewat beberapa menit, kami tiba di hotel yang masih mempertahankan kejadulan bangunannya. Karena perdana, untuk tahu tempat parkir harus tanya ke security. Terus saja, Pak, nanti ada parkiran sebelah kanan. Oke. Ketemu. Parkirannya bagus, sesuai prikeparkiran. Hihihi. Jadi kalau hujan tidak basah, sebab memiliki kanopi.

gambar tempat parkir sepeda motor hotel
Tempat parkir sepeda motor

Masalah check in Bapak yang ngurus. Saya anteng di samping sambil mengamati sekitar. Lobi hotel cukup besar dengan nuansa klasik yang masih kental. Kain tenun tampak dipajang dibagian resepsionis. Ukiran seperti di rumah Melayu menambah ketakjuban saya. Plafon lobi bermotif geometris dengan lampu gantung yang sangat elegan. Terdapat beberapa sofa, namun letaknya agak jauh dari meja resepsionis.

Kain tenun di konter check in

Menikmati Nuansa Klasik dan Modern

gambar suasana klasik hotel
Lobi, radio hanya sebagai pemanis, dan kunci yang masih biasa

Kunci di tangan Bapak, saya terperangah. Yuh, hahaha. Masih begitu kuncinya, komentar saya. Kayak kunci kamar kosan. Hahaha. Sesekali ga menggunakan kunci card, cukup unik. Menuju kamar, saya perhatikan ceiling koridor hotel rendah sekali dan biasa saja. Kamar kami di lantai 2. Total ada 8 lantai. Syukurlah, kalau tinggi parno saya bisa kambuh. Hmm.

hanger
Hanger baju

Halo kasur! Rasanya ingin segera rebahan. 4 jam perjalanan keluar kota naik kereta (sepeda motor) sangat melelahkan. Perut pun keroncongan. Lapar. Sambil menunggu Bapak mandi saya beraksi, ngefotoin apa saja yang menarik, seperti chain bolt. Serasa di rumah, guys. Ada radio jadul, hanger baju masih plastik, tv udah modern ga tabung, tapi beberapa channel warnanya hitam putih dan filmnya tempoe doloe, kadang bersemut. Kocak parah! Ga jadi nonton dong saya. Oke, lupakan keinginan menonton, kamar ini dilengkapi AC bukan kipas angin, sehingga bisa tidur tanpa keringatan dan nyenyak karena kasurnya empuk.

fasilitas kamar hotel
Fasilitas kamar hotel yang masih klasik

Pagi Pusat Kota dari Lantai 2 Inna Dharma Deli Hotel

Saya ga anak indie, jadi ga begitu mencari senja. Hehehe. Tapi momen matahari terbit selalu saya nanti. Rasanya luar biasa. Hanya dalam hitungan detik langit sudah berubah bersama harapan-harapan baru yang akan tercapai atau tertunda.

Agenda hanya semalam di hotel bintang 4 ini, dan cuma numpang tidur, acara sarapan di hotel tidak ada, apalagi berkeliling hotel. Jam 8 check out.

fasilitas hotel
Fasilitas hotel

Lokasi

map inna dharma deli hotel
Peta Lokasi Inna Dharma Deli Hotel
tempat terdekat dengan hotel inna dharma deli

Begitu saja ceritanya. Semoga tulisan saya menjadi referensi yang menarik. Tetap jaga kesehatan. Bye…

Baca juga: Rekomendasi Mi Ayam di Medan: Bakso Amat Sejak 1968

Tinggalkan Balasan